Kamis, 09 Juni 2011

Biografi Augustin Louis Cauchy

Ini dia matematikawan yang jadi idola Pak Hartono (Sampe - sampe) klo dia akan menamakan anaknya Cauchy, bagaimana tidak seorang matematikawan asal perancis ini telah menelurkan lebih dari 700 penemuan di bidangnya . . . dan telah berhasil menemukan penemuan - penemuan yang bahkan tidak dapat kita banyangkan... ngeri ya..
Masa kecil
Kutipan di atas rasanya cocok untuk menggambarkan pribadi Cauchy, dimana dia terkait dengan dua hal yang disebut awal: agama dan sains. Tidak ada yang memperkirakan bahwa Louis-Francois Cauchy tidak terjamah guilotin. Posisinya sebagai pengacara parlemen, bangsawan, seorang intelektual, penentang agama Katholik dan menjadi letnan polisi di Paris ketika Bastille jatuh. Dua tahun menjelang revolusi Perancis, dia menikah dengan Marie Madeleine Desestre, yang dikarunai dengan wajah nan rupawan meskipun kurang terpelajar, namun mempunyai satu kesamaan, yaitu: membenci agama Katholik. Augustin Louis Cauchy lahir kurang dari 6 minggu setelah terjadi revolusi Perancis, adalah anak sulung dari 6 anak (dua laki dan 4 perempuan). Masa kecil Cauchy adalah periode berdarah. Sekolah-sekolah ditutup. Terjadi kevakuman dalam ilmu pengetahuan atau kebudayaan, komunitas mulai meninggalkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan agar tidak ditangkap, masuk penjara atau diguilotin. Guna menghindari hal-hal buruk itu, ketika umur Cauchy empat tahun, mereka sekeluarga pindah ke desa kecil, Arcueil. Mengungsi memang mampu menghindari diri mereka dari teror, namun membiarkan diri mereka menderita kelaparan. Setiap hari menderita “setengah” kelaparan dan hanya mampu memberi makan istri dan anak-anaknya dengan buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat mereka tanam seadanya atau dari belas kasihan para tetangga. Akibatnya, mudah diduga, Cauchy mudah terserang penyakit dan pertumbuhan fisiknya terhambat. Menjelang umur 20 tahun, Cauchy baru mampu menanggulangi kurang gizi (malnutrisi) semasa kecil, walaupun sepanjang hidupnya terus berjuang untuk memperbaiki kesehatan. 
Untuk memberi pendidikan anak-anaknya dilakukan oleh Cauchy senior dengan menulis sendiri buku-buku teks, banyak diantaranya berupa puisi. Puisi dipercayainya tersusun oleh tata bahasa yang benar. Hal ini membuat tata-bahasa Cauchy sangat buruk. Anak-anaknya mulai dijejali dengan pelajaran sejarah selain moral penuh dengan sinisme.

baca lebih lanjut download file nya aja ya.... aufa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar